Sunday, October 29, 2017
Ganja Sebagai Bumbu Kuah Beulangong Kuliner Tradisi Khas Aceh
Kasino88.com - Sahabat kaskus membicarakan tradisi aceh memang menarik namun satu hal tradisi yang mungkin sudah dilupakan, sebuah tradisi kuliner yang dahulu sering dilakukan.
Tradisi kuah beulangong biasa juga disebut sebagi tradisi gulai sawah biasanya diadakan setiap musim tanam padi tiba dalam kegiatan kenduri Blang (Turun ke Sawah), kuah beulangong merupakan menu kuah daging sapi atau kerbau yang dimasak dengan bumbu-bumbu khusus kedalam belanga besar kemudian disantap dengan penuh rasa kebersamaan. Tradisi ini kerap dilaksanakan di beberapa daerah aceh seperti Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie dan wilayah Aceh Barat sebelum turun kesawah sebagai selamatan memohon kepada Allah SWT agar hasil panen bagus dan terhindar dari gangguan hama.
Kuah beulangöng, atau sering disebut juga dengan gulèe sie kamèng (bahasa Indonesia: gulai kambing), adalah masakan Aceh sejenis gulai yang berbahan baku utama daging kambing dan nangka muda yang dimasak dalam belanga, serta disertai potongan pisang kepok, dan ditambah cabai kering, kelapa gongseng, kayu manis, dan bumbu lainnya.
Bumbu untuk memasak daging antara satu daerah dengan daerah lain berbeda. Jika kuah beulangong lebih banyak memakai kelapa gonseng - kukusan kelapa yang digoreng tanpa minyak - di pesisir utara dan timur Aceh menggunakan santan kelapa. Rasanya mengundang selera.
Penggunaan Biji ganja
Sudah rahasia umum kalau memasak kari di Aceh – baik kambing, lembu, ayam maupun itik — kerap ditambah ganja sebagai bagian bumbu untuk penyedap rasa. Bagi sebagian warga, rasa kari tak lengkap tanpa tambahan ganja. Itu diyakini dapat mempercepat empuk daging dan menambah lezat. Pemakaian ganja hampir merata di semua daerah.
Walau untuk saat ini masakan khas aceh jarang yang menggunakan biji ganja, tetapi mereka lebih mengandalkan bumbu seperti bawang putih, bawah merah, kemiri, kelapa gonseng, cabe, kunyit, serai, daun pandan, daun salam, bungong lawang keling, daun temurui (bay leaf), ketumbar, dan lainnya.
Kalau ada beberapa orang yang bilang sering mengantuk usai makan kari kambing kemungkinan itu karena pengaruh kelapa gonseng.
Namun bukanlah hal yang aneh Kadang-kadang kari kambing masakan mereka ditambah “sedikit biji ganja” yang digiling bersamaan dengan aneka bumbu.
Para koki khas masakan aceh berpendapat “Jika pakai biji ganja, memasaknya tak sampai satu jam karena daging cepat empuk. Itu bagian dari bumbu untuk menambah nikmatnya kari.
Bahkan menurut cerita dari seorang penikmat kuwah beulangong, mengaku kari yang dicampur ganja berbeda rasanya dengan kari kambing biasa. “Kalau dipakai biji ganja, rasanya sangat lezat dan dagingnya empuk,” ujarnya tertawa. “Tetapi sekarang jarang ada warung yang setiap hari menyediakan kari kambing ganja.”
Ganja tumbuh subur di daerah perbukitan Aceh. Seusai biji disemai, cukup dibiarkan begitu saja karena batang ganja tumbuh sendirinya tanpa ditaburi pupuk. Beberapa bulan kemudian, penanam tinggal datang untuk panen. Setiap tahun puluhan hektar tanaman ganja dimusnahkan.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Nahdhatul Ulama (DPW NU) Aceh Teungku Faisal Ali menyatakan bahwa ganja dapat dikategorikan sebagai tumbuhan yang memabukkan dan hukumnya haram kalau dikonsumsikan.
“Tetapi kalau sekadar saja untuk lebih lezat dan menambah empuk daging, tidak ada masalah asalkan jangan berlebihan dan tak sampai memabukkan,” jelas Faisal, yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.
Warung-warung kari kambing di tiap sudut kota Banda Aceh selalu penuh pelanggan saat menjelang makan siang. Bagi warga pendatang dari luar Aceh, tidaklah lengkap kalau belum menikmati kuliner citarasa ganja di Serambi Mekkah.
Apakah sahabat kaskus sudah pernah ada yang mencoba sajian kuliner khas Aceh yang mengunggah selera.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment